Senin, 07 Desember 2009

BIMA SAKTI SI GALAKSI RAKUS

Galaksi Bima Sakti dicurigai suka ‘menelan’ bintang-bintang galaksi tetangganya.
Aliran bintang-bintang merupakan jejak-jejak yang ditinggalkan.
Menyaksikan langit malam musim kemarau, anda akan melihat bintang-bintang di seluruh bagian galaksi. Diantara bintang-bintang itu, terlihat lajur putih seperti awan yang membentang dari langit utara ke langit selatan. Terdapat daerah gelap seperti bayangan orang berkelahi dengan naga. Bangsa kita menvakini, itulah bavangan Bima yang tengah bergulat melawan naga. Maka, jalur putih itu diberi nama Bima Sakti. Galaksi besar yang terdekat dengan Bima Sakti adalah Andromeda, yang berjarak dua juta tahun cahava. Setahun cahava setara dengan 9,5 trilyun kilometer. Maka, dengan mata telanjang, kita tidak bisa melihat bintang-bintang di Andromeda. Karena itu, pada saat memandang langit, yang terlihat hanyalah bintang-bintang penghuni Bima Sakti.

..Di langit bagian utara, bintang yang paling terang kedua adalah Arcturus. Bintang ini memiliki gerakan yang berbeda dengan umumnya bintang-bintang di Bima Sakti. Demikian pula komposisi kimianya. Karena itu, Arcturus dicurigai tidak berasal dari Bima Sakti. Dia tamu dari galaksi lain. Para astronom berpikir, bintang ini lahir pada galaksi kecil, yang oleh Bima Sakti ditangkap, dirampas, dan diasimilasi. Diduga, dalam waktu yang lama galaksi ‘menelan’ ratusan galaksi kerdil tetangganya.

Galaksi-galaksi itu bercampur dengan Bima Sakti. Tabrakan atau interaksi antargalaksi menghancurkan gas di dua galaksi dan menimbulkan gejolak formasi bintang-bintang penghuninya. Meski kedudukannya terusik, bintang-bintang relatif tidak terpengaruh. Sebab mereka termasuk bagian kecil dari area piring galaksi yang mahaluas. Jarak bintang-bintang yang renggang menjadikan kemungkinan bertabrakan sangatlah kecil. Walaupun demikian, dinamika dan distribusi bintang-bintang pasti akan sangat berubah.

Pada 1970-an, astronom mulai mempelajari fenomena tubrukan antargalaksi. Mereka dipandu Arp Atlas of Peculiar Galaxies, katalog kumpulan galaksi aneh karya Halton Christian Arp. Katalog astronom Amerika itu mengoleksi 338 galaksi aneh. Beberapa teori mulai dikaji dengan simulasi komputer untuk memahami dan memprediksi struktur sifat-sifat galaksi aneh itu.Simulasi yang sangat terkenal di¬lakukan dua bersaudara Alar dan Juri Toomre pada 1972. Simulasi itu menunjukkan perjumpaan antara partikel dan galaksi, di mana arahnya berlawanan de¬ngan putaran cakram galaksi. Skenarionya, sebuah galaksi dengan satu titik pusat massa dikelilingi kumpulan partikel yang bergasing, diganggu kedatangan sebuah benda langit lainnya. Benda asing itu menabrak galaksi. Namun interaksi ringan itu tidak mengubah bentuk cakram galaksi. Galaksi tuan rumah hanya sedikit terganggu, dan bentuknya tetap tegar. Simulasi lainnya menunjukkan perjumpaan searah dengan pusaran cakram galaksi. Galaksi dengan satu titik pusat massa dihampiri partikel-partikel galaksi lain dari satu grup, dengan arah yang seiring, dan terjadi dorongan. Interaksi itu mengalami efek luar biasa. Tahap-tahap interaksi membentuk jembatan bintang-bintang mengalir di antara dua galaksi. Jalur-jalur bintang inilah yang terbentuk di sekitar Bima Sakti.

Galaksi Bimasakti diabadikan menggunakan kamera long exposure dari Bumi. .


Galaksi Bimasakti diabadikan menggunakan kamera long exposure dari Bumi


.Jalur bintang juga terbentuk akibat interaksi Milky Way dengan Sagittarius Kerdil (Sagittarius Dwarf). Bahkan aliran bintang Sagittarius Kerdil merupakan aliran yang paling keren, karena melibatkan 100 juta bintang.Interaksi Galaksi Sagittarius Kerdil ditemukan secara tidak sengaja oleh Rodrigo Ibata, Mike Irwin, dan Gerard Gilmore pada 1994. Dia disebut dengan SagDEG, kependekan dan Sagittarius Dwarf Elliptical Galaxy (Galaksi Elips Sagittarius Kerdil). Lokasinya 75.000 tahun cahaya dari matahari dan 50.000 tahun cahaya dari pusat galaksi. Hingga sekarang, dia diketahui sebagai galaksi terdekat dengan Bima Sakti. Dia dapat bertahan hingga beberapa orbit di sekitar Bima Sakti. Sagittarius sebenarnya hanya salah satu dari 15 hingga 20 galaksi mini yang mengorbit Bima Sakti. Juga terjadi perjumpaan Milky Way dengan Awan Magellan Besar (Large Magellan Clouds-LMC). Telah lama para astronom berpikir bahwa LMC adalah galaksi terdekat dengan Bima Sakti.

Hasil studi tentang LMC menunjukkan, dia berinteraksi dengan Bima Sakti. Diduga, LMC muda mirip gugus bola berukuran raksasa. Dia memipih membentuk piring akibat interaksi dengan Milky Way. Pasang surut membuat gugus bola itu seperti ditempa menjadi cakram, diikuti sebentuk bola lingkaran di sekitar cakram. Cakram dan bola lingkaran itu berinteraksi, memanggang cakram.Daerah gas yang dipanaskan mengelupas akibat pasang surut. Bintang-bintang di daerah cakram mengelupas akibat pasang surut dan menjulur membentang di angkasa. Bima Sakti ‘memakan’ gas dan materi dari LMC melalui interaksi pasang surut.Sagittarius Kerdil, Awan Magellan Besar, dan satelit galaksi lainnya memberi kontribusi untuk membangun galaksi kita. Pada dekade yang akan datang, temuan aliran bintang dari Galaksi Sagittarius Kerdil boleh jadi tidak berarti. Tapi Bima Sakti tumbuh dari penggabungan dan bertambah dari proses itu. Asimilasi galaksi-galaksi akan melahirkan bintang baru, gas, dan materi gelap, yang akan memicu terbentuknya formasi bintang-bintang. Dan imigran yang dibekap galaksi kita merupakan getaran ‘dawai’ yang memicunya.

.Mengaduk Susu Dewi Juno

Cakram Bima Sakti diketahui menebal pada pusatnya. Dari pengamatan menunjukkan daerah kabut susu membentuk gelang yang mengelilingi pusat galaksi. Orang Eropa kuno menyebutnya ‘Jalur Susu’, Milky Way. Mereka percaya, lajur putih itu adalah air susu Dewi Juno (Hera, istri Zeus) yang tumpah ke angkasa
Posisi Matahari dalam Galaksi Bimasakti (Milkyway) berada di tepiannya. .


Posisi Matahari dalam Galaksi Bimasakti (Milkyway) berada di tepiannya


.Untuk memahami bentuk asli Milky Way, diperlukan waktu panjang dan kajian pemikiran mendaham. Melibatkan banyak astronom dari berbagai generasi, yang buah karyanya saling melengkapi dan menyempurnakan. Usaha mengenal Galaksi Milky Way atau Bima Sakti juga menimbuhkan persoalan, karena manusia berada di dalamnya. Jadi, bagaimana bisa menentukan bentuk dan ukuran galaksi? Namun itu tak menciutkan nyali para astronom.

..Model dan ukuran Bima Sakti pertama kali dilakukan Sir Frederick William Herschel (1738-1822) pada 1760. Dia menelisik langit dengan teropong berdiameter 120 sentimeter. Dengan membandingkan kerapatan bintang di segala arah penjuru langit, dia menyimpulkan bahwa bentuk Bima Sakti seperti batu gerinda (asahan) yang tak sempurna. Dan tata matahari berada di pusat Bima Sakti. Herschel menyelesaikan penelitiannya sela¬ma 20 tahun, yang kelar pada akhir 1802. Dia berhasil menghitung 90.000 lebih bintang di 2.400 sampel area.

..Pada 1900-an, Jacobus Cornelius Kapteyn (1851-1922), astronom dari Observatorium Leiden, Belanda, memperbaiki model Herschel dengan menampilkan Bima Sakti berbentuk cakram. Namun tetap dengan tata matahari dianggap berada di tengahnya. Dia menyimpulkan, kerapatan bintang di semua penjuru langit serba sama. Ukuran Bima Sakti meluas menjadi berdiameter 5.000 tahun cahaya.

..Pemahaman tentang Bima Sakti terus berkembang. Harlow Shapley (1885-1972), astronom dari Observatorium Mount Wilson, mempelajari gugus-gugus bola bintang pada 1920. Koloni ribuan hingga ratusan ribu bintang yang tampak seperti bola itu tersebar simetris ke arah bintang Sagittarius di jalur putih Bima Sakti. Shapley menyimpulkan, gugus itu berpusat searah rasi Sagittarius. Titik pusat itu berada lebih dari 30.000 tahun cahaya dari bumi. Pengamatan bintang juga menunjukkan, makin dekat ke arah rasi Sagittarius, koloni bintang makin rapat. Bintang-bintang rapat itu berjarak kurang lebih 30.000 tahun cahaya dari matahari.

..Apakah Bima Sakti punya lengan spiral? Pemetaan sebaran bintang muda dan panas menunjukkan, Bima Sakti memang memiliki lengan-lengan spiral. Lengan-lengan itu antara lain lengan Sagittarius, Perseus, dan Orion, tempat matahari tinggal. Bima Sakti berbentuk seperti cakram yang kembung pada pusatnya. Pusat kembung Bima Sakti dihuni bintang-bintang tua.

.Gambaran seniman posisi lengan-lengan galaksi Bimasakti


Gambaran seniman posisi lengan-lengan galaksi Bimasakti


.Dari situ menjulur lengan spiral dengan cabang-cabangnya. Jejari cakram Bima Sakti sekitar 50.000 tahun cahaya. Jika bintang-bintang itu benar merupakan tumpahan air susu Dewi Juno, maka air susu itu seperti ditampung sebuah cawan, kemudian diaduk memutar. Pusaran air susu itu menggambarkan gerak bintang mengelilingi pusat galaksi. Gerak bintang teramati dari pergeseran garis spektrumnya. Sedangkan sang surya sendiri mengelilingi pusat galaksi searah jarum jam, dengan orbit hampir mendekati lingkaran.

..Matahari berlari 250 kilometer per detik, sekali putaran makan waktu 230 juta tahun. Milky Way diprediksi memiliki massa 2 trilyun (2 x 1.012) kali matahari, terbagi menjadi 100 hingga 300 milyar bintang. Matahari, sebagai salah satu bintang, mengavling daerah di sekitar 30.000 tahun cahaya dari pusat Bima Sakti. Jadi, tata surya sama sekali bukan pusat galaksi. Bima Sakti tidak sendirian mendiami alam semesta. Masih banyak sistem serupa yang mengisi setiap sudut langit. Ribuan bahkan jutaan rumpun bintang atau pulau bintang di alam semesta telah dipergoki teleskop bikinan manusia. Misalnya, teleskop raksasa di Mount Palomar, California, Amerika Serikat, mampu melihat sedikitnya semilyar galaksi di sekitar tata surya.Maka, Simon Driver tidak salah mengira bahwa dengan teleskop yang lebih canggih, jumlah bintang bakal bertambah terus. Demiki¬an pula jumlah galaksi yang bisa diamati.


(Sumber: GATRA, 14 November 2007)

Selasa, 01 Desember 2009

Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari Total Sebagi Musim Kedua di Tahun 2007

Pada musim gerhana kedua tahun 2007 akan berlangsung Gerhana Bulan Total 28 Agustus 2007 (GBT – 28 Agustus 2007 dan Gerhana Matahari Sebagian 11 September 2007 (GMS – 11 September 2007).


GBT – 28 Agustus 2007
GBT – 28 Agustus 2007 merupakan gerhana Bulan seri Saros 128 dan merupakan Gerhana Bulan ke 40 dari 71 Gerhana Bulan dalam seri Saros 128. Pada musim gerhana kedua ini kedudukan Bulan dan Matahari seolah bertukar tempat kalau pada GBT 3-4 Maret 2007 Matahari berada di arah rasi Aquarius maka pada GBT 28 Agustus 2007, Bulan berada di arah rasi Aquarius dan Matahari di arah rasi Leo. Gerhana Bulan ini bisa disaksikan bagi pengamat yang berada di wilayah Indonesia. Pada sore hari Bulan terbit dalam keadaan gerhana.







 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 


Jadual gerhana Bulan Total adalah sebagai berikut :
Gerhana Penumbra dimulai jam 14:52 wib.
Gerhana Bulan Sebagian dimulai jam 15:51 wib.
Gerhana Bulan Total dimulai jam 16:52 wib.
Puncak Gerhana Bulan Total jam 17.37 wib.
Gerhana Bulan Total berakhir jam 18:23 wib.
Gerhana Bulan Sebagian berakhir jam 19:24 wib.
Gerhana Penumbra berakhir jam 20:22 wib.

GBT 28 Agustus 2007, awal gerhana dapat disaksikan di Amerika Utara, sebagian Amerika Selatan, Antarctica , New Zealand, Australia bagian timur, timur laut Asia, lautan Pacific, lautan Atlantic bagian barat; Indonesia, Asia Timur, lautan India. Akhir gerhana Bulan Total dapat disaksikan di Afrika, Europa, Asia Barat, Queen Maud Land di Antarctica, Semenanjung Antarctic, America Selatan, eastern North America, Greenland, kawasan Arctic, lautan Atlantik, barat lautan Indian. Bagi yang tinggal di Indonesia untuk mengamati gerhana Bulan 28 Agustus 2007, cari lokasi lapang di kaki timur langit. Daerah lapang kira – kira 20 derajat di selatan titik lokasi Matahari terbit (kalau kita menghadap ke timur, arah tangan kanan adalah arah Selatan) harus cukup lapang tidak ada halangan bangunan atau pohon agar bisa menyaksikan gerhana Bulan mulai Bulan terbit.

Fasa Bulan dan Gerhana Bulan
Tahun 2007 terdapat 13 fasa Bulan Purnama. Yang pertama pada 3 Januari 2007 dan yang terakhir 24 Desember 2007. Bulan Juni 2007 terdapat 2 fasa bulan Purnama yaitu 1 Juni 2007 (pertengahan Jumadil Awal 1428 H) dan 30 Juni 2007 (pertengahan bulan Jumadits Tsani). Dua diantara 13 fasa Bulan Purnama berlangsung pada musim gerhana yaitu 3-4 Maret 2007 dan 28 Agustus 2007.

Dalam 19 tahun terdapat 235 kali Bulan Purnama. Bulan Purnama itu tersebar 7 tahun dengan setiap tahun terdiri dari 13 Bulan Purnama ( total 91 Bulan Purnama) dan 12 tahun dengan setiap tahun terdiri dari 12 Bulan Purnama (144 Bulan Purnama). Pada tahun 2007 terdapat 13 bulan Purnama, Purnama pertengahan bulan Dzulhijjah 1427 H (3 Januari 2007) sampai Purnama pertengahan bulan Dzulhijjah 1428 H (24 Desember 2007). GBT pertama akan berlangsung pada pertengahan bulan Safar 1428 H ( 3-4 Maret 2007) dan pertengahan bulan Sya’ban 1428 H (28 Agustus 2007).

Gerhana Bulan 2007 di Indonesia



Secara umum di Indonesia tidak bisa menyaksikan keseluruhan momen rangkaian gerhana Bulan Total baik untuk GBT 4 Maret 2007 (GBT Maret 2007) atau GBT 28 Agustus 2007 (GBT Agustus 2007). Dari kedua momen gerhana yang bisa disaksikan di Indonesia Bulan Terbenam dalam keadaan Gerhana dan Bulan Terbit dalam keadaan Gerhana. Kondisi dibeberapa kota misalnya:


Yogyakarta
Untuk GBT Agustus 2007, Bulan terbit di Yogyakarta sekitar 11 menit sebelum pertengahan gerhana Bulan Total dimulai 17:37 wib. Momen – momen akhir gerhana GBT Agustus 2007 bisa disaksikan dari Yogyakarta.
Medan
Untuk GBT Agustus 2007,di Medan Bulan terbit sekitar jam 18:32 menit momen gerhana Bulan Total berakhir jam 18:23 wib. GBS akan berakhir pada jam 19:24 wib. Jadi kondisi kesempatannya kurang menguntungkan dibanding dengan kota dibagian Timur,seperti di Yogyakarta.
Banda Aceh
Untuk GBT Agustus 2007, Bulan terbit sekitar jam 18:46 menit momen gerhana Bulan Total berakhir jam 18:23 wib. GBS akan berakhir pada jam 19:24 wib.
Mataram
Untuk GBT Agustus 2007, di Mataram Bulan terbit sekitar 26 menit sebelum pertengahan gerhana Bulan Total dimulai 17:37 wib.
Surabaya
Untuk GBT Agustus 2007, di Surabaya Bulan terbit sekitar 11 menit sebelum pertengahan gerhana Bulan Total dimulai 17:37 wib.
Bandung
Untuk GBT Agustus 2007, di Bandung Bulan terbit sekitar 10 menit setelah pertengahan gerhana Bulan Total dimulai 17:37 wib.
Jakarta
Untuk GBT Agustus 2007, di Jakarta Bulan terbit sekitar nol menit sebelum pertengahan gerhana Bulan Total dimulai 17:37 wib.

GMS – 11 September 2007
GMS – 11 September 2007 merupakan gerhana Matahari seri Saros 154 dan merupakan Gerhana Matahari ke 6 dari 71 GM dalam seri Saros 154. Bila pada musim gerhana pertama Bulan dan Matahari berada di arah rasi Aquarius, pada musim gerhana kedua Bulan dan Matahari berada di arah rasi Leo. GMS – 11 September 2007 dapat diamati di sebagian negeri Amaerika Selatan dan kawasan kutub Selatan. GMS – 11 September 2007 tidak dapat disaksikan bagi pengamat yang berada di wilayah Indonesia.
Fasa Bulan dan Gerhana Matahari
Tahun 2007 selain terdapat 13 fasa Bulan Purnama juga terdapat 12 fasa Bulan Baru. Yang pertama 19 Januari 2007 (ijtimak akhir Dzulhijjah 1427 H)dan yang terakhir 9-10 Desember 2007 (ijtimak akhir Dzulhijjah 1428 H). Dua diantara 12 fasa Bulan Baru berlangsung pada musim gerhana yaitu 19 Maret 2007 (ijtimak akhir Safar 1428 H) dan 11 September 2007 (ijtimak akhir Sya’ban 1428 H). Lokasi musim gerhana mendekati titik Aries atau titik Musim Semi 21 Maret 2007 dan titik Musim Gugur 23 September 2007.
Bandung, 27 Februari 2007
Dr. Moedji Raharto
Kelompok Keahlian Astronomi FMIPA ITB

Wajah Planet : Mengapa Bumi Berbeda?


Bumi yang kecil ini memang unik. Bentuk roman mukanya, atmosferanya, sampai isinya sangat unik dibanding planet2 lain. Apa saja yng membedakan bumi dengan planet2 lainnya ? Coba kita tengok bentar yuuk !.


Ukuran bumi dibandingkan dengan planet lainnya. Untuk membayangkan seberapa bumi kita dibndingkan planet2 lainnya klick gambar dibawah ini

















Dari ukurannya saja bumi bukanlah planet yang terbesar, namun juga bukan terkecil … tapi sudah pas ! kalau orang Malaysia cakap ngam-ngam !.



Kalau dibandingkan posisinya dengan Matahari. Planet bumipun nomer tiga jaraknya dari matahari, gambar disebelah hanya menunjukkan urutan tetapi bukan jaraknya looh. Kalau jaraknya juga dimasukkan nanti ukurannya kuecil-kuecil, ntar ngga bisa kliatan. Ini hanya menunjukkan dimana posisi planet saja.

Apa saja ciri fisik planet-planet ini tata surya ini. Dibawah ini perbandingan suhu, densitas, massa (berat), gaya grafitasi, serta lamanya satu hari di planet-planet itu.

Suhu bumi tidak terlalu panas untuk mahluk hidup dan manusia, densitas atau berat jenis bumi ternyata terbesar diantara planet-planet dalam (planet yang dekat dengan matahari). tetapi karena ukuran diameternya Jupiter memilki berat (massa) terbesar, dan apa konsekuensi dari massa ? Ya, grafitasi di Jupiter juga paling besar. Ini kalau kita di Jupiter akan merasakan grafitasi dua setengah kali dari di Bumi, artinya kalau kita disana, maka badan kita akan terasa berat diangkat. Kali aja kita jadi pendek2 deh deh disana .


Nah yang menarik satu hari dibumi lamanya 24 jam. Tetapi di Venus sehari akan terasa 243 kali dibumi. Walah kalau disuruh puasa sehari gimana doonk ?. Nah, Mars ini sepertinya paling enak, sehari di Mars lamanya 24.6 jam, hampir sama dengan bumi. tetapi planet ini agak males muteri matahari, sehingga setahun di mars serasa 686.98 hari. Walllah, dua tahun sekali baru masuk bulan puasa donk ?.

Ternyata, perbedaan diatas ternyata tidak hanya karena dinamisnya planet2 ini ketika mengelilingi matahari. Tetapi ternyata interior planet ini juga berbeda-beda. Coba lihat













Y ang terlihat dari disain interior planet ini ternyata ukuran inti planet berbeda-beda. Bumi memilki diameter inti planet yang relatif kecil dibanding ukuran diameter keseluruhannya. Inti planet memilki densitas paling besar dari planet itu. Sehingga sangat menentukan berat (masa) planet dan tentusaja nantinya akan menetukan besarnya gaya gravitasinya juga.



Bumi memiliki air cukup banyak kalau dilihat volumenya dibanding planet-planet lain (lah wong belum dibuktikan adanya air di planet lain) namun air itu hampir semuanya berada di laut berupa air asin. Jumlah air keseluruhan diperkirakan lebih kurang 1,338,000,000 kilometer kubik. Air ini menutup 70.8 persen (361.13 juta km2) sisanya daratan hanya 29.2 persen berupa daratan.



Di bumi proses tektonik dan air merupakan dua proses utama pembentuk roman muka bumi. Tektonik di bumi ini menggerakkan kerak-kerak tektonik sehingga menyebabkan pengangkatan dan juga penurunan tentu saja. Sedangkan air akan “mengukir” permukaan bumi ini menjadi ukiran-ukiran indah seperti dibawah ini :

Gambar disebelah ini diambil dari satelit, kemudian dengan manipulasi warna serta image processing mirip kalau kita pakai Adobe Photoshop, maka akan terkuak bahwa bumi merupakan produk artis yang lebih tinggi dari maestro-maestro seni lukis maupun seni patung yang pernah ada di dunia ini.



Bagaimana bumi ini diukir ? Ya tentusaja dengan air yang berupa siklus. Ya, siklus air ini selalu “meramaikan” kegiatan yang ada di bumi. Air ini berputar-putar, tidak ada ujung dan tidak ada akhir dalam siklus ini. Lah menurutmu awalnya air darimana ? dari laut atau dari es, atau malah air berasal dari titik-titik hujan ? Silahkan berspekulasi, lah wong poro ahli aja kalau ditanya malah mbundet dewe

Tetap harus diingat bahwa air ini 96% berada di laut, sedang sisanya hanya 4 % berada di darat. Dari keseluruhan air ini hanya 0,75% yang merupakan air tawar dan dapat dimanfaatkan langsung untuk kehidupan manusia. Nah tuuh … sepertinya emang air itu buanyak di bumi dibanding planet-planet lain tetapi volume yang dapat dimanfaatkan manusia kurang dari 1% saja. Jadi harus hemat air ya ? Kalau ternyata kamu melihat ada pipa air yang bocor cepetan nelepon PAM (perusahaan air minum), seperti Ki Sakiyun, supaya kran bocor cepet-cepet ditutup, sehingga air tidak ngocor terbuang percuma.

Nah sekarang tahu kan apa yg membuat roman muka bumi berbeda dengan planet-planet lain, ya karena di bumi “diramaikan” dengan adanya gegap-gempitanya pergerakan kerakbumi yg membuat gunung api dan pengangkatan pegunungan dan juga ukiran dari silus air. Jadi gerakan kerak tektonik ya memang diperlukan dalam kehidupan di bumi, juga air sangat penting dalam kehidupan ini.

Teleskop "Hubbel" Tangkap Naga di Luar Angkasa ( Meteor )

Meteor adalah penampakan jalur jatuhnya meteoroid ke atmosfer bumi, lazim disebut sebagai bintang jatuh. Penampakan tersebut disebabkan oleh panas yang dihasilkan oleh tekanan ram (bukan oleh gesekan, sebagaimana anggapan umum sebelum ini) pada saat meteoroid memasuki atmosfer. Meteor yang sangat terang, lebih terang daripada penampakan Planet Venus, dapat disebut sebagai bolide.


Jika suatu meteoroid tidak habis terbakar dalam perjalanannya di atmosfer dan mencapai permukaan bumi, benda yang dihasilkan disebut meteorit. Meteor yang menabrak bumi atau objek lain dapat membentuk impact crater.



WASHINGTON - Teleskop luar angkasa Hubble merekam citra sebuah bayangan berbentuk mirip seperti naga. Selain itu, teleskop yang baru diperbaiki tersebut juga menemukan sejumlah keajaiban luar angkasa lainnya.


Pekan lalu, tepatnya pada Rabu (9/9/2009) lalu para ilmuwan merilis gambar-gambar terbaru yang direkam oleh teleskop Hubble.

Salah satu yang paling menarik dan membuat para ilmuwan takjub adalah gambar sebuah galaksi yang yang menyerupai bentuk naga dalam sebuah bayangan kosmis.

Sebenarnya, gambar tersebut merupakan citra dari sebuah galaksi spiral biasa, namun cahaya sinar membuatnya membentuk lekukan dan berbelok-belok menyerupai naga.

"Gambar Hubble terbaru menunjukkan keadaan galaksi yang lebih rinci dari sebelumnya," kata david Leckorne dari Goddard Space Flight Center NASA di Maryland seperti dikutip dari New Scientist, Senin (14/9/2009).

Gambar ini diabadikan menggunakan kamera canggih milik Hubble yang baru saja diperbaiki pada Mei silam. Selain gambar 'naga' tersebut, NASA juga merilis gambar kelompok bintang beraneka warna, sebentuk bintang nebula, dan sekelompok galaksi yang saling berinteraksi.



Astronot Scott Altman yang terlibat dalam misi perbaikan Hubble Mei lalu menyatakan kekagumannya atas gambar-gambar yang dihasilkan Hubble.

"Gambar-gambar ini sungguh mengesankan saya dan seluruh anggota tim misi perbaikan Hubbe," kata Altman. (rah)

sumber : http://okezone.com/

Ilmuan Temukan Bukti Adanaya Danau di Planet Mars


Mars adalah planet terdekat keempat dari Matahari. Namanya diambil dari nama Dewa Yunani kuno untuk perang. Namun planet ini juga dikenal sebagai planet merah karena penampakannya yang kemerah-merahan.


Lingkungan Mars lebih bersahabat bagi kehidupan dibandingkan keadaan Planet Venus. Namun begitu, keadaannya tidak cukup ideal untuk manusia. Suhu udara yang cukup rendah dan tekanan udara yang rendah, ditambah dengan komposisi udara yang sebagian besar karbondioksida, menyebabkan manusia harus menggunakan alat bantu pernapasan jika ingin tinggal di sana. Misi-misi ke planet merah ini, sampai penghujung abad ke-20, belum menemukan jejak kehidupan di sana, meskipun yang amat sederhana.

Planet ini memiliki 2 buah satelit, yaitu Phobos dan Deimos. Planet ini mengorbit selama 687 hari dalam mengelilingi matahari. Planet ini juga berotasi. Kala rotasinya 24,62 jam.
Dalam mitologi Yunani, Mars identik dengan dewa perang, yaitu Aries, putra dari Zeus dan Hera.

Di planet Mars, terdapat sebuah fitur unik di daerah Cydonia Mensae. Fitur ini merupakan sebuah perbukitan yang bila dilihat dari atas nampak sebagai sebuah wajah manusia. Banyak orang yang menganggapnya sebagai sebuah bukti dari peradaban yang telah lama musnah di Mars, walaupun di masa kini, telah terbukti bahwa fitur tersebut hanyalah sebuah kenampakan alam biasa
Gambar dari sebuah kamera High Resolution Imaging Science Experiment di pesawat Reconnaissance Orbiter menunjukkan air memotong ngarai sepanjang 50 kilometer," kata tim ilmuwan di University of Colorado, Boulder.



Danau itu diduga memiliki ukuran 200 kilometer persegi dan kedalaman 450 meter, tulis para peneliti tersebut di jurnal Geophysical Research Letters.

Sekarang tak ada perdebatan bahwa air memang ada di permukaan Mars --robot peneliti telah menemukan es. Juga ada bukti bahwa air mungkin masih merembes ke permukaan dari bawah tanah, kendati air itu segera hilang akibat cuaca dingin, asmosfir tipis Planet Merah tersebut.

Beberapa ilmuwan peneliti planet juga telah melihat apa yang boleh jadi merupakan tepi sungai raksasa dan laut --tapi sebagian bentuk itu juga dapat diperdebatkan dan diduga terbentuk oleh longsoran tanah kering. "Ini adalah bukti pertama yang tak meragukan mengenai garis pantai di permukaan Mars," kata Gaetano Di Achille, yang memimpin studi tersebut.

"Pengidentifikasian jalur pantai dan bukti ekologi yang menyertai memungkinkan kami menghitung ukuran dan volume danau itu, yang tampaknya terbentuk sekitar 3,4 juta tahun lalu," kata Di Achille dalam satu pernyataan.

Air adalah kunci bagi kehidupan dan para ilmuwan mencari dengan sia-sia bukti mengenai kehidupan, baik pada waktu lalu maupun sekarang, di Mars. Keberadaan air di planet itu juga dapat bermanfaat bagi peneylitian manusia pada masa depan.

"Di Bumi, delta dan danau adalah pengumpul yang sangat bagus dan pelestari tanda kehidupan masa lalu," kata Di Achille. "Jika kehidupan pernah ada di Mars, delta mungkin menjadi kuncil guna membuka rahasia biologi masa lalu di Mars," kata Di Achille.

"Bukan hanya penelitian ini membuktikan bahwa ada sistem danau yang lama hidup di Mars, tapi kita juga dapat melihat bahwa danau yang terbentuk setelah kondisi hangat, basah diduga telah hilang," kata asisten profesor, Brian Hynek.

Danau tersebut barangkali telah menguap atau membeku selama perbuahan iklim singkat, kata para peneliti itu. "Airnya diduga telah berubah menjadi uap.. Tak seorang pun mengetahui apa yang mengubah Mars dari planet yang hangat dan lembab menjadi seperti sekarang -- gurun beku tanpa udara." (Ant/OL-04)

Apakah itu Planet X?

Siang ini ada sebuah pertanyaan yang dilontarkan, apa itu planet X? dari manakah ia datang? Apakah ia akan menghancurkan Bumi? Apakah planet X itu ada? Pertanyaan yang sama yang merebak seiring dengan isu adanya kehancuran di tahun 2012.


Obyek Sabuk Kuiper yang sudah diketahui. Kredit : wikipedia, hubblesite


Jauh sebelum Pluto ditemukan, astronom dunia terpikat untuk mencari kemungkinan keberadaan sebuah benda lain di luar orbit Neptunus. Pada tahun 1843, John Couch Adams mempelajari gangguan orbit yang terjadi di Uranus dan dari interaksi gravitasi ia menyimpulkan ada planet ke delapan yang mengganggu planet gas raksasa tersebut. Hal ini jugalah yang membawa manusia pada pencarian planet ke delapan dan pada akhirnya menemukan Neptunus mengorbit Matahari pada jarak 30 SA. Ternyata, Neptunus juga mengalami hal yang sama dengan Uranus. Ia mengalami gangguan orbit dan diperkirakan ada planet lain yang menggangu orbitnya seperti halnya Uranus.

Tahun 1930, Pluto ditemukan tengah bersembunyi di balik kegelapan di tepi Tata Surya. Dan segera pula diketahui kalau Pluto itu kecil, dan ia bukan planet X yang dicari. Maka pencarian pun diteruskan..

Selama 80 tahun terakhir, para astronom telah melakukan pencarian apakah ada planet raksasa lainnya yang ada di luar Neptunus. Namun pada kenyataannya yang ditemukan adalah sejumlah obyek di sabuk Kuiper dan beberapa di antaranya sekarang didefinisikan sebagai planet katai. Dan lagi-lagi tak ada planet X yang ditemukan. Bahkan si X ini justru disinonimkan dengan teori konspirasi, maupun hari kiamat. Dan juga dikaitkan dengan planet Nibiru, sebuah planet hipotetik dari bangsa Sumeria yang sebenarnya tak ada kaitannya sama sekali dengan istilah planet X yang sebenarnya.

Tak pelak setahun terakhir ini, isu kiamat 2012 merebak kencang. Ketakutan dan kekhawatiran muncul.. berbagai pertanyaan terlontar. Ada yang mengatakan ada sebuah planet mistis yang akan muncul di bagian dalam Tata Surya pada tanggal 21 Desember 2012. Isu ini jelas-jelas menyesatkan bahkan ketakutan tentang planet X sama sekali tak beralasan.

Pada kenyataannya, planet X merupakan sebutan untuk planet yang belum diketahui atau belum teridentifikasi, khususnya untuk pencarian planet masif di luar orbit Neptunus, di era pre-Pluto (sebelum Pluto ditemukan). Dan Planet X ini merupakan perjalanan pencarian yang luar biasa menyenangkan yang dialami para astronom dan mencapai puncaknya saat Pluto ditemukan.

Pencarian Planet X



Sejak Percival Lowell menyatakan kalau ada planet lain di luar sana yang mengganggu orbit Neptunus, pencarian pada planet asing itu pun dimulai. Tahun 1930, saat Clyde Tombaugh menemukan Pluto, bisa dikatakan penemuan ini membenarkan teori Lowell. Sayangnya di era 1970-an diketahui kalau Pluto terlalu kecil untuk dapat menimbulkan gangguan pada orbit planet, dalam hal ini planet gas raksasa seperti Neptunus.




Seiring berjalannya waktu dan teknik yang makin berkembang, gangguan yang pernah diperkirakan ada pada orbit Neptunus ditemukan merupakan kesalahan dalam observasi. Karena itu tak lagi diperlukan keberadaan planet X, benda planet hipotetik tidak lagi diperlukan untuk diperhitungkan dalam gangguan orbit tersebut. Tapi, pengamatan benda-benda di Sabuk Kuiper justru memperkuat kembali pencarian planet X dan X disini bermakna belum teridentifikasi. Jadi yang dicari adalah sebuah benda yang belum diketahui dan belum diidentifikasi.

Sabuk Kuiper merupakan area di ruang angkasa di lingkungan Pluto. Di area ini terdapat banyak benda berupa es dan batuan yang berhasil diamati. Dengan perkembangan teknologi dalam observasi, berbagai benda kecil semakin mudah diamati di area Tata Surya dan di sistem lainnya di luar Tata Surya. Saat ini para peneliti telah berhasil melakukan plot distribusi obyek Sabuk Kuiper (Kuiper Belt Object / KBO).

Dalam sebaran KBO dari 30 – 50 SA, pada kisaran jarak 50 SA sabuk Kuiper berakhir begitu saja. Kondisi ini dikenal dengan nama Jurang Kuiper dan sangat sedikit obyek yang bisa diamati di balik titik ini. Dan diyakini kalau kondisi tersebut disebabkan keberadaan sebuah obyek yang lebih besar dari Pluto dan lebih kecil dari Bumi. Sampai saat ini belum ada benda lain yang ditemukan di area tersebut namun Jurang tersebut memang ada setelah jarak 55 SA.

Para pencari planet X, mengindikasikan ada planet kecil yang mengorbit pada jarak 60 SA atau ada pula planet masif yang 50% lebih besar dari Jupiter berpatroli di angkasa pada jarak 1000 SA. Tapi tetap tidak ada bukti kuat untuk mendukung teori ini dan tidak ada hasil pengamatan yang bisa mengkonfirmasi keberadaan planet tak dikenal tersebut.

Lorenzo Iorio dari National Institute of Nuclear Physics di Pisa, Italia, menggunanakan data orbit dari pengamatan selama bertahun-tahun dan mencoba mengkalkulasi jarak orbit terdekat bagi sebuah planet masif untuk mengorbit jika planet tak dikenal ini memang ada. Dan jika planet ini ada dan berada cukup dekat, keberadaan gravitasinya pasti akan langsung terdeteksi dan bisa dengan mudah pula mendeteksi gangguan yang diakibatkan pada dinamika planet dalam

Hasilnya, seluruh planet yang memiliki massa Mars dan lebih besar dari Mars telah ditemukan di Tata Surya. Hasil komputasi Iorio menunjukkan jarak minimum untuk planet bermassa Mars, Bumi, Jupiter dan juga bermassa Matahari bisa berada pada jarak 62 SA, 430 SA, 886 SA dan 8995 SA. Sebagai perspektif, Pluto memiliki jarak rata-rata 39 SA.


Jika kita berandai-andai, katakanlah ada sebuah planet masif yang disebut planet X berpatroli di luar Pluto. Menurut para penggemar teori planet X dan kiamat, si planet X ini akan mengganggu orbit planet-planet di Tata Surya dan kemudian masuk dan menyebabkan kehancuran pada Bumi. Ternyata ada masalah lain yang menggagalkan teori tersebut.
Jika planet tak dikenal atau si planet X ini memang ada dengan ukuran yang cukup, katakanlah seukuran Pluto maka menurut David Jewitt obyek tersebut tentunya sudah bisa diamati saat ini jika ia mengorbit sampai jarak 320 SA dari Matahari. Dan di luar jarak itu tidak ada massa signifikan yang bisa ditemukan, jika massa Pluto dianggap signifikan.


Dengan demikian, ide keberadaan planet X yang akan muncul tahun 2012 dan memiliki ukuran lebih besar dari Pluto dan berada pada jarak 75 SA jadi hal yang sangat aneh. Bagaimana tidak, saat ini obyek-obyek yang bahkan seukuran asteroid dan pluto pun sudah bisa dideteksi mulai dari jarak dekat Bumi sampai beberapa ratus Satuan Astronomi (SA). Di antara obyek yang ditemukan pada jarak jauh itu ada pula Eris dan Sedna dan beberapa obyek tersebar lainnya. Dan sama seperti Pluto, Eris pun tidak masuk hitungan sebagai planet X, karena ia memang tidak cukup “besar”.


Rata-rata obyek di Sabuk Kuiper yang ditemukan memiliki massa yang tak jauh berbeda dari Pluto atau lebih kecil dari Pluto. Ingat: pencarian planet tak dikenal ini awalnya mengacu pada planet masif yang mengganggu orbit Neptunus.

Dengan demikian seandainya ditemukan obyek lain di luar orbit Pluto atau di area di luar Jurang Kuiper maka bisa dikatakan pengaruhnya pada area di bagian dalam Tata Surya akan sangat kecil bahkan untuk ribuan tahun ke depan. Mengapa?

Jawabannya sederhana, karena kita sudah menemukan semua planet masif yang lebih besar dari Mars di Tata Surya. Pada akhirnya bisa dikatakan seluruh cerita tentang planet X yang dikaitkan dengan hari kehancuran atau kiamat hanyalah sebuah mitos dan kaitannya dengan Nibiru pun tak lebih dari sekedar mitos dari bangsa Sumeria.

Sumber: arXiv, NASA adsabs, Astroengine, Universe Today, M. Brown (Sedna and other KBO paper), Science@NASA.

Hantu Saturnus Menari di Ruang Angkasa

INILAH.COM, Jakarta- Video pertama yang menunjukkan aurora di atas garis lintang utara Saturnus yang dikenal dengan cahaya utara di tata surya melakukan tarian hantu di atas planet bercincin.


Video terbaru ini menunjukkan perubahan aurora Saturnus setiap beberapa menit, dalam resolusi tinggi tiga dimensi. Gambar-gambar itu memperlihatkan profil aurora vertikal yang sebelumnya tidak terlihat, bergelombang seperti sebuah tirai panjang.


Tirai ini mencapai lebih dari 1.200 kilometer di tepi atas belahan planet bagian utara. Aurora terjadi di Bumi, Jupiter, Saturnus, dan beberapa planet-planet lain. Gambar baru ini akan membantu para ilmuwan dalam memahami lebih baik bagaimana proses dihasilkan.

"Aurora ini telah mempertontonkan pertunjukan yang memukau, pergeseran bentuk dengan cepat dan tirai memperlihatkan bahwa ada sesuatu yang mencurigakan di sana dan belum terlihat di Saturnus sebelumnya," kata Andrew Ingersoll dari Institut Technologi California di Pasadena.


Aurora muncul terutama di lintang tinggi dekat kutub magnet planet. Ketika partikel-partikel bermuatan dari Magnetosfer (gelembung magnetik yang mengelilingi planet), berpindah kebagian atas atmosfer planet menciptakan suasana yang bersinar.

"Tinggi tirai di Saturnus memperlihatkan perbedaan kunci antara atmosfer Saturnus dan atmosfer bumi," kata Ingersoll.[ito]

Asteroid

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Langsung ke: navigasi, cari

Asteroid, pernah disebut sebagai planet minor atau planetoid, adalah benda berukuran lebih kecil daripada planet, tetapi lebih besar daripada meteoroid, umumnya terdapat di bagian dalam Tata Surya (lebih dalam dari orbit planet Neptunus). Asteroid berbeda dengan komet dari penampakan visualnya. Komet menampakkan koma ("ekor") sementara asteroid tidak.


Sabuk asteroid (titik-titik putih).

253 Mathilde, Asteroid tipe C.

Dari kiri ke kanan: 4 Vesta, 1 Ceres, Bulan.Asteroid pertama yang ditemukan adalah 1 Ceres, yang ditemukan pada tahun 1801 oleh Giuseppe Piazzi. Kala itu, asteroid disebut sebagai planetoid.




Sudah sebanyak ratusan ribu asteroid di dalam tatasurya kita diketemukan, dan kini penemuan baru itu rata-rata sebanyak 5000 buah per bulannya. Pada 27 Agustus, 2006, dari total 339.376 planet kecil yang terdaftar, 136.563 di antaranya memiliki orbit yang cukup dikenal sehingga bisa diberi nomor resmi yang permanen. Di antara planet-planet tersebut, 13.350[1] memiliki nama resmi (trivia: kira-kira 650 di antara nama ini memerlukan tanda pengenal). Nomor terbawah tetapi berupa planet kecil tak bernama yaitu (3360) 1981 VA; planet kecil yang dinamai dengan nomor teratas (kecuali planet katai 136199 Eris serta 134340 Pluto) yaitu 129342 Ependes [2].



Kini diperkirakan bahwa asteroid yang berdiameter lebih dari 1 km dalam sistem tatasurya tatasurya berjumlah total antara 1.1 hingga 1.9 juta[3]. Astéroid terluas dapam sistem tatasurya sebelah dalam yaitu 1 Ceres, dengan diameter 900-1000 km. Dua asteroid sabuk sistem tatasurya sebelah dalam yaitu 2 Pallas dan 4 Vesta; keduanya memiliki diameter ~500 km. Vesta merupakan asteroid sabuk paling utama yang kadang-kadnag terlihat oleh mata telanjang (pada beberapa kejadian yang cukup jarang, asteroid yang dekat dengan bumi dapat terlihat tanpa bantuan teknis; lihat 99942 Apophis).

Massa seluruh asteroid Sabuk Utama diperkirakan sekitar 3.0-3.6×1021 kg[4][5], atau kurang lebih 4% dari massa bulan. Dari kesemuanya ini, 1 Ceres bermassa 0.95×1021 kg, 32% dari totalnya. Kemudian asteroid terpadat, 4 Vesta (9%), 2 Pallas (7%), dan 10 Hygiea (3%), menjadikan perkiraan ini menjadi 51%; tiga seterusnya, 511 Davida (1.2%), 704 Interamnia (1.0%), dan 3 Juno (0.9%), hanya menambah 3% dari massa totalna. Jumlah asteroid berikutnya bertambah secara eksponensial walaupun massa masing-masing turun. Dikatakan bahwa asteroid ida juga memiliki sebuah satelit yang bernama Dactyl.

Daftar asteroid terkenal pada Sistem Tatasurya kita, atau Daftar asteroid berdasar urutannya.

Gerhana Matahari Total 1 Agustus 2008

Ditulis oleh Tri L. Astraatmadja pada 8/01/08
• Kategori Matahari, Tata Surya •


Apabila dulu Anda jatuh tertidur saat guru IPA Anda menerangkan peristiwa gerhana, kejadiannya seperti begini: Bulan berputar mengelilingi Bumi, sementara Bumi berputar mengelilingi Matahari dengan membawa Bulan. Pada pergerakan ini, ada saat-saat ketika Bulan berada dalam satu garis lurus di antara Bumi dan Matahari dan menghalangi cahaya Matahari yang jatuh ke Bumi. Peristiwa ini disebut Gerhana Matahari. Apabila Bulan persis berada di sisi gelap Bumi, ia dapat jatuh ke bayangan Bumi dan menghasilkan apa yang disebut Gerhana Bulan. Namun artikel ini akan membicarakan Gerhana Matahari.
Posisi Bulan relatif terhadap Bumi dan Matahari saat terjadinya Gerhana Matahari (Wikipedia).


Jarak Bumi menuju Matahari kurang lebih 400 kali jarak Bumi-Bulan, ukuran Matahari relatif terhadap Bulan juga memiliki perbandingan yang kurang lebih sama. Garis tengah Matahari kurang lebih 400 kali garis tengah Bulan. Dengan demikian, apabila dilihat dari Bumi, ukuran kedua benda langit tersebut berukuran hampir sama sehingga piringan Matahari dapat benar-benar tertutup oleh Bulan dan langit menjadi benar-benar gelap. Peristiwa ini disebut Gerhana Matahari Total. Pada gambar di atas, kita dapat melihat bahwa daerah di Bumi yang mengalami Gerhana Matahari Total adalah daerah bayangan Bulan yang disebut Umbra.

Apabila kita menonton bioskop dan orang yang duduk persis di depan kita menghalangi pandangan kita ke layar, dengan sedikit menggeser kepala kita ke kiri, kanan, atau sedikit mendongak ke atas maka kita dapat melihat layar tanpa terhalang kepala penonton di depan. Hal yang sama juga berlaku dengan gerhana matahari. Karena jarak Bumi-Bulan jauh lebih kecil daripada jarak Bumi-Matahari, maka pada prinsipnya kita dapat sedikit “mengintip” Matahari yang terhalangi Bulan dengan cara menggeser sedikit posisi kita. Pada gambar di atas, daerah yang ditandai dengan Penumbra adalah di mana kita dapat melihat sedikit porsi Matahari yang terhalangi Bulan. Daerah ini melihat apa yang dinamakan Gerhana Matahari Sebagian. Perbedaan penampakan antara Gerhana Matahari Sebagian dengan Gerhana Matahari Total dapat dilihat
pada gambar di bawah ini



Mengambarkan urutan uruta terjadinya peristiwa gerhana matahari




Urutan urutan terjadinya peristiwa gerhana matahari total



Karena bulan bergerak mengitari bumi, maka bayangan bulan bergerak menyapu daerah yang disebut jalur totalitas

 Menurut perhitungan, kira-kira setiap tahun dapat terjadi 1 atau 2 kali Gerhana Matahari Total, namun tidak semua bagian Bumi yang mengalami siang hari dapat melihat Gerhana Matahari.


Saat gerhana, kita lihat bahwa daerah penumbra yang mengalami gerhana sebagian mencakup kurang lebih setengah bagian permukaan Bumi yang mengalami siang hari, sementara daerah umbra bahkan lebih kecil lagi! Selagi Bulan menutupi Matahari, ia juga bergerak mengelilingi Bumi. Oleh karena itu lokasi jatuhnya umbra terus berpindah membentuk suatu jalur di permukaan Bumi yang disebut jalur totalitas. Jalur ini sempit sekali dan hanya mencakup kurang dari 1% luas permukaan Bumi. Untuk dapat melihat Gerhana Matahari Total kita harus berada di dalam jalur totalitas ini. Dengan demikian hanya sebagian kecil saja warga Bumi yang memperoleh anugerah untuk dapat melihat Gerhana Matahari Total.



Mulainya gerhana matahari ditandai dengan kontak pertama, yaitu saat piringan Bulan pertama kali memasuki piringan Matahari (gambar paling kiri pada foto urut-urutan Gerhana Matahari), dan diakhiri dengan saat kontak terakhir yaitu saat piringan Bulan terakhir kali meninggalkan piringan Matahari (gambar paling kanan pada foto yang sama). Perjalanan Bulan menutupi Matahari ini berlangsung kira-kira 2 jam, namun saat paling dramatis adalah momen yang disebut totalitas, yaitu saat ketika Matahari benar-benar tertutup oleh Bulan dan langit yang awalnya siang menjadi gelap namun tidak segelap malam. Momen totalitas ini berlangsung sangat singkat yaitu hanya beberapa menit saja, namun merupakan salah satu momen paling menakjubkan yang dapat dilihat seorang anak manusia.

Usaha masyarakat kuno untuk menjelaskan peristiwa gerhana matahari tergambar dalam mitologi mereka. Masyarakat Cina kuno menggambarkan peristiwa ini sebagai naga langit yang hendak memakan matahari. Oleh karena itu, pada masa lalu masyarakat menabuh gong dan benda-benda keras lainnya untuk menakut-nakuti naga tersebut dan berhenti memakan Matahari. Tentu saja aksi ini selalu sukses dan naga tersebut melarikan diri dan matahari kembali bersinar. Bahkan di abad 19, angkatan laut Cina menembakkan meriam ke udara untuk mengusir naga tersebut.
Karena saya tidak pernah melihat Gerhana Matahari Total, untuk dapat menggambarkan perasaan saat melihat Gerhana Total, saya mengutip beberapa paragraf dari buku Totality: Eclipses of the Sun (Mark Littmann, Ken Willcox and Fred Espenak). Fred Espenak adalah astronom yang bekerja di Goddard Space Flight Center milik NASA dan terkenal melalui perhitungannya dalam memprediksi gerhana. Ia juga aktif memburu gerhana dan dikenal sebagai “Mr. Eclipse.”

Gerhana di atas Zambia, Afrika, 21 Juni 2001. Foto oleh Fred Espenak (www.MrEclipse.com).Kontak pertama. Sedikit cuilan muncul di bagian barat Matahari. Mata kita tidak mendeteksi adanya perubahan sinar matahari. Tiada apapun selain cuil tersebut yang menjadi pratanda tentang sesuatu yang luar biasa. Namun ketika cuilan kecil tersebut berkembang menjadi cungkilan besar di muka Matahari, antisipasi semakin menggelora. Hari ini bukanlah hari yang biasa.


gerhan matahari

Kontak pertama. Sedikit cuilan muncul di bagian barat Matahari. Mata kita tidak mendeteksi adanya perubahan sinar matahari. Tiada apapun selain cuil tersebut yang menjadi pratanda tentang sesuatu yang luar biasa. Namun ketika cuilan kecil tersebut berkembang menjadi cungkilan besar di muka Matahari, antisipasi semakin menggelora. Hari ini bukanlah hari yang biasa.

Namun segalanya berjalan lambat sekitar setengah jam pertama, hingga saat ketika matahari tertutup lebih dari setengahnya. Kini, awalnya perlahan, namun kemudian semakin cepat, hal-hal luar biasa mulai terjadi. Langit masih gelap, namun warna birunya semakin pudar. Di tanah sekitar sekitar kita, cahaya semakin meredup.


Seiring berjalannya menit, lajunya semakin cepat. Seperempat jam menuju totalitas, langit bagian barat menjadi lebih gelap daripada bagian timur. Bayangan bulan semakin mendekat. Meskipun Anda tidak pernah melihat Gerhana Matahari Total sebelumnya, Anda tahu bahwa sesuatu yang luar biasa akan terjadi, sedang terjadi saat ini–dan ini adalah sesuatu yang di luar pengalaman manusia normal.

Kurang dari lima belas menit menuju totalitas. Matahari menjadi sabit yang semakin mengecil, masih bersinar terang, namun birunya langit berubah menjadi biru keabuan atau nila. Gelapnya langit semakin melingkupi Matahari. Matahari tidak lagi menyinari langit.


Lima menit menuju totalitas. Kegelapan di daerah barat semakin terlihat dan semakin kuat, suatu kegelapan tak berwujud bergerak naik dan menyebar sepanjang horizon barat. Pembangunannya bagaikan gerakan badai, namun dalam keheningan tanpa adanya gemuruh guntur. Kini kegelapan mulai mengapung di atas horizon, menyingkapkan senja kuning atau oranye di bawahnya. Anda sudah melihat menembus bayangan sempit Bulan dan melihat sinar matahari di luar bayangan tersebut.


Percepatan peristiwa semakin meningkat. Matahari yang berbentuk sabit kini bersinar putih keperakan, bagaikan api sinar las. Gelapnya langit semakin mendekati Matahari, semakin cepat, dan mengepungnya.


Menit-menit berubah menjadi detik. Sinar Matahari memecah menjadi titik-titik individu sinar putih yang menyilaukan–Ini adalah Bulir-bulir Baily yaitu berkas-berkas sinar Matahari yang bersinar melalui lembah-lembah Bulan yang terdalam. Di arah yang berlawanan dari sabit Matahari, sebuah siluet bundar terlihat. Ini adalah tepi piringan Bulan, dibingkai oleh cahaya yang menciptakan halo di sekitar Matahari yang semakin gelap. Korona Matahari–bagian paling menyentak dan tak terduga dari sebuah gerhana total–mulai nampak.


Hampir seketika, sabit Matahari yang teramat tipis memecah menjadi rangkaian bulir-bulir dan lengkung-lengkung pendek yang bersinar dan menghilang cepat secara bergantian. Dan kini, hanya ada satu bulir, bersinar seperti berlian dalam cincin.
Namun sinar terangnya dengan cepat menghilang bagaikan dijatuhkan ke dalam jurang.
Totalitas!


Di tempat di mana Matahari berada kini terdapat sebuah piringan hitam di langit, dikitari oleh sinar putih dari korona, terangnya kurang lebih sama dengan terangnya sinar Bulan purnama.



Anda sedang berdiri di bawah bayang-bayang Bulan.


Bila melihat pemandangan sekitar menuju horizon di segala arah, Anda dapat melihat ke luar daerah bayang-bayang Bulan ke daerah yang tidak mengalami Gerhana total, nampak senjakala berwarna oranye dan kuning. Dari cahaya yang nampak di balik kegelapan yang mengungkungi Anda muncul suatu perasaan bahwa waktu adalah sesuatu terbatas.


Cakrawala kemudian memberi tanda bahwa totalitas mendekati akhir. Cakrawala barat semakin terang sementara kegelapan di timur semakin dalam dan menurun ke arah cakrawala.


Tiba-tiba totalitas berakhir! Bulir terang Matahari muncul. Permata surgawi ini dengan cepat bertumbuh menjadi rangkaian permata yang bergabung membentuk sabit Matahari yang kembali muncul. Bayangan gelap Bulan diam-diam bergerak meninggalkan Anda dan memburu ke arah Timur.


Pada titik ini serta-merta Anda bertanya, “Yang berikutnya kapan?”


Daerah-daerah yang akan mengalami gerhana sebagian dan gerhana total. Gerhana total tahun ini sebagian besar hanya akan terlihat di daerah-daerah yang tidak berpenghuni (Fred Espenak, eclipse.gsfc.nasa.gov).


Gerhana Matahari pada tahun ini akan terjadi para hari Jumat, 1 Agustus 2008. Sebagaimana sering terjadi, gerhana kali ini berwatak antisosial karena sebagian besar dari jalur totalitasnya menyapu daerah-daerah yang jarang dihuni manusia (lihat gambar di samping), dan berada di daerah sekitar Kutub Utara dan Siberia yang sebagian besar tertutup awan. Hanya pada saat jalur totalitas tersebut bergerak ke arah selatan, menuju Mongolia dan Cina, harapan untuk melihat gerhana tersebut di bawah cuaca cerah semakin meningkat.


Jalur totalitas akan dimulai dari daerah Nunavut di Kanada bagian utara dan akan melewati Grise Fiord (populasi: 150), salah satu kota paling utara di Kanada. Bayangan bulan kemudian akan menyeberangi Tanah Hijau menuju Rusia, melewati Pulau Svalbard, Tanah Franz Josef, dan Pulau Novaya Zemlya. Puncak gerhana akan terjadi pada pukul 10:21:07 Waktu Greenwich. Ini adalah saat ketika sumbu dari umbra Bulan melewati titik paling dekat ke pusat Bumi dan ini adalah saat ketika durasi gerhana mencapai waktu paling lama. Puncak gerhana akan terjadi di dekat kota Nadym, berlangsung selama 2 menit 27 detik.


Jalur umbra dan penumbra gerhana matahari tanggal 1 Agustus 2008 (Fred Espenak dan Jay Anderson, eclipse.gsfc.nasa.gov). Klik pada peta untuk memperbesar.


Umbra bulan akan terus bergerak di atas Siberia utara–suatu daerah kosong dan tidak ada kota besar, sebelum akhirnya mencapai Novosibirsk yang merupakan kota ketiga terbesar di Rusia (populasi: 1.4 juta). Durasi totalitas gerhana di atas kota tersebut adalah 2 menit 18 detik.


Selanjutnya umbra bulan akan bergerak ke arah perbatasan Russia-Kazakhstan-Mongolia-Cina, bergerak di atas Pegunungan Altai, dan berakhir di kota Xi’an di mana pasukan tanah liat yang menjadi penanda kuburan Kaisar Qin Shi Huang menjadi batas paling selatan dari jalur totalitas. Naga pemakan Matahari telah kembali ke Cina!

Penduduk yang tinggal di Indonesia, sayangnya, tidak dapat melihat gerhana total maupun sebagian kali ini, karena gerhana dimulai justru pada saat matahari sudah terbenam di Indonesia. Namun, warga Indonesia yang berada di negara lain dapat melihat peta di samping untuk melihat apakah lokasinya dilewati gerhana sebagian atau tidak. Persentasi gerhana yang dapat dilihat ditandai oleh garis-garis hijau, semakin jauh dari jalur totalitas berarti semakin kecil porsi gerhananya. Pembaca yang tertarik untuk mengamati gerhana diminta untuk memperhatikan keamanan dan kesehatan mata pada saat pengamatan. Pada saat totalitas, kita boleh melihatnya dengan mata telanjang, namun sangat tidak disarankan untuk mengamati dengan mata telanjang proses terjadinya gerhana!

 Di tempat di mana Matahari berada kini terdapat sebuah piringan hitam di langit, dikitari oleh sinar putih dari korona, terangnya kurang lebih sama dengan terangnya sinar Bulan purnama.


Anda sedang berdiri di bawah bayang-bayang Bulan.


Bila melihat pemandangan sekitar menuju horizon di segala arah, Anda dapat melihat ke luar daerah bayang-bayang Bulan ke daerah yang tidak mengalami Gerhana total, nampak senjakala berwarna oranye dan kuning. Dari cahaya yang nampak di balik kegelapan yang mengungkungi Anda muncul suatu perasaan bahwa waktu adalah sesuatu terbatas.


Cakrawala kemudian memberi tanda bahwa totalitas mendekati akhir. Cakrawala barat semakin terang sementara kegelapan di timur semakin dalam dan menurun ke arah cakrawala.


Tiba-tiba totalitas berakhir! Bulir terang Matahari muncul. Permata surgawi ini dengan cepat bertumbuh menjadi rangkaian permata yang bergabung membentuk sabit Matahari yang kembali muncul. Bayangan gelap Bulan diam-diam bergerak meninggalkan Anda dan memburu ke arah Timur.


Pada titik ini serta-merta Anda bertanya, “Yang berikutnya kapan?”


Daerah-daerah yang akan mengalami gerhana sebagian dan gerhana total. Gerhana total tahun ini sebagian besar hanya akan terlihat di daerah-daerah yang tidak berpenghuni (Fred Espenak, eclipse.gsfc.nasa.gov).

Gerhana Matahari pada tahun ini akan terjadi para hari Jumat, 1 Agustus 2008. Sebagaimana sering terjadi, gerhana kali ini berwatak antisosial karena sebagian besar dari jalur totalitasnya menyapu daerah-daerah yang jarang dihuni manusia (lihat gambar di samping), dan berada di daerah sekitar Kutub Utara dan Siberia yang sebagian besar tertutup awan. Hanya pada saat jalur totalitas tersebut bergerak ke arah selatan, menuju Mongolia dan Cina, harapan untuk melihat gerhana tersebut di bawah cuaca cerah semakin meningkat.


Jalur totalitas akan dimulai dari daerah Nunavut di Kanada bagian utara dan akan melewati Grise Fiord (populasi: 150), salah satu kota paling utara di Kanada. Bayangan bulan kemudian akan menyeberangi Tanah Hijau menuju Rusia, melewati Pulau Svalbard, Tanah Franz Josef, dan Pulau Novaya Zemlya. Puncak gerhana akan terjadi pada pukul 10:21:07 Waktu Greenwich. Ini adalah saat ketika sumbu dari umbra Bulan melewati titik paling dekat ke pusat Bumi dan ini adalah saat ketika durasi gerhana mencapai waktu paling lama. Puncak gerhana akan terjadi di dekat kota Nadym, berlangsung selama 2 menit 27 detik.

Jalur umbra dan penumbra gerhana matahari tanggal 1 Agustus 2008 (Fred Espenak dan Jay Anderson, eclipse.gsfc.nasa.gov). Klik pada peta untuk memperbesar.

Umbra bulan akan terus bergerak di atas Siberia utara–suatu daerah kosong dan tidak ada kota besar, sebelum akhirnya mencapai Novosibirsk yang merupakan kota ketiga terbesar di Rusia (populasi: 1.4 juta). Durasi totalitas gerhana di atas kota tersebut adalah 2 menit 18 detik.

Selanjutnya umbra bulan akan bergerak ke arah perbatasan Russia-Kazakhstan-Mongolia-Cina, bergerak di atas Pegunungan Altai, dan berakhir di kota Xi’an di mana pasukan tanah liat yang menjadi penanda kuburan Kaisar Qin Shi Huang menjadi batas paling selatan dari jalur totalitas. Naga pemakan Matahari telah kembali ke Cina!

Penduduk yang tinggal di Indonesia, sayangnya, tidak dapat melihat gerhana total maupun sebagian kali ini, karena gerhana dimulai justru pada saat matahari sudah terbenam di Indonesia. Namun, warga Indonesia yang berada di negara lain dapat melihat peta di samping untuk melihat apakah lokasinya dilewati gerhana sebagian atau tidak. Persentasi gerhana yang dapat dilihat ditandai oleh garis-garis hijau, semakin jauh dari jalur totalitas berarti semakin kecil porsi gerhananya. Pembaca yang tertarik untuk mengamati gerhana diminta untuk memperhatikan keamanan dan kesehatan mata pada saat pengamatan. Pada saat totalitas, kita boleh melihatnya dengan mata telanjang, namun sangat tidak disarankan untuk mengamati dengan mata telanjang proses terjadinya gerhana!



Komet

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Langsung ke: navigasi, cari
Komet Hale-Bopp



Komet adalah benda angkasa yang mirip asteroid, tetapi hampir seluruhnya terbentuk dari gas (karbon dioksida, metana, air) dan debu yang membeku. Komet memiliki orbit atau lintasan yang berbentuk elips, lebih lonjong dan panjang daripada orbit planet. Komet yang cerah pastinya menarik perhatian ramai.

Ciri fisik


Ketika komet menghampiri bagian-dalam Tata Surya, radiasi dari matahari menyebabkan lapisan es terluarnya menguap. Arus debu dan gas yang dihasilkan membentuk suatu atmosfer yang besar tetapi sangat tipis di sekeliling komet, disebut coma. Akibat tekanan radiasi matahari dan angin matahari pada coma ini, terbentuklah ekor raksasa yang menjauhi matahari.

Coma dan ekor komet membalikkan cahaya matahari dan bisa dilihat dari bumi jika komet itu cukup dekat. Ekor komet berbeda-beda bentuk dan ukurannya. Semakin dekat komet tersebut dengan matahari, semakin panjanglah ekornya. Ada juga komet yang tidak berekor

Ciri orbit



Komet mempunyai orbit berbentuk elips. Perhatikan ia mempunyai dua ekorKomet bergerak mengelilingi matahari berkali-kali, tetapi peredarannya memakan waktu yang lama. Komet dibedakankan menurut rentangan waktu orbitnya. Rentangan waktu pendek adalah kurang dari 200 tahun dan rentangan waktu yang panjang adalah lebih dari 200 tahun. Secara umumnya bentuk orbit komet adalah elips.


Komet terkenal


Ada beberapa komet yang terkenal, misalnya:
- Komet Halley, muncul 76 tahun sekali.
- Komet West
- Komet Encke, muncul tiga tahun sekali
- Komet Hyakutake
- Komet Hale-Bopp

Galaksi


Galaksi adalah tata bintang. Galaksi kita dikenal dengan Bima Sakti. Dalam galaksi kita kira-kira terdapat 200 milyar bintang.


Bima Sakti berbentuk spiral (gulungan), tetapi karena Bumi terletak di dalam galaksi, kita melihatnya sebagai pita kabur berisikan bintang-bintang. Bima Sakti kira-kira terbentang selebar 100000 tahun cahaya, dan bagian tengahnya kira-kira setebal 15000 tahun cahaya. Tata surya kita terletak sekitar 30000 tahun cahaya dari pusat galaksi.


Para ahli astronomi mengetahui bahwa selain Bima Sakti terdapat banyak galaksi lain. Beberapa diantaranya dikenal sebagai galaksi kecil. Sekelompok galaksi bersama-sama membentuk galaksi besar.



Bintang terdekat jauhnya 4,3 tahun cahaya. Pada waktu malam terang dapat dilihat galaksi Andromeda yang jauhnya sekitar 1900000 tahun cahaya.