Selasa, 01 Desember 2009

Ilmuan Temukan Bukti Adanaya Danau di Planet Mars


Mars adalah planet terdekat keempat dari Matahari. Namanya diambil dari nama Dewa Yunani kuno untuk perang. Namun planet ini juga dikenal sebagai planet merah karena penampakannya yang kemerah-merahan.


Lingkungan Mars lebih bersahabat bagi kehidupan dibandingkan keadaan Planet Venus. Namun begitu, keadaannya tidak cukup ideal untuk manusia. Suhu udara yang cukup rendah dan tekanan udara yang rendah, ditambah dengan komposisi udara yang sebagian besar karbondioksida, menyebabkan manusia harus menggunakan alat bantu pernapasan jika ingin tinggal di sana. Misi-misi ke planet merah ini, sampai penghujung abad ke-20, belum menemukan jejak kehidupan di sana, meskipun yang amat sederhana.

Planet ini memiliki 2 buah satelit, yaitu Phobos dan Deimos. Planet ini mengorbit selama 687 hari dalam mengelilingi matahari. Planet ini juga berotasi. Kala rotasinya 24,62 jam.
Dalam mitologi Yunani, Mars identik dengan dewa perang, yaitu Aries, putra dari Zeus dan Hera.

Di planet Mars, terdapat sebuah fitur unik di daerah Cydonia Mensae. Fitur ini merupakan sebuah perbukitan yang bila dilihat dari atas nampak sebagai sebuah wajah manusia. Banyak orang yang menganggapnya sebagai sebuah bukti dari peradaban yang telah lama musnah di Mars, walaupun di masa kini, telah terbukti bahwa fitur tersebut hanyalah sebuah kenampakan alam biasa
Gambar dari sebuah kamera High Resolution Imaging Science Experiment di pesawat Reconnaissance Orbiter menunjukkan air memotong ngarai sepanjang 50 kilometer," kata tim ilmuwan di University of Colorado, Boulder.



Danau itu diduga memiliki ukuran 200 kilometer persegi dan kedalaman 450 meter, tulis para peneliti tersebut di jurnal Geophysical Research Letters.

Sekarang tak ada perdebatan bahwa air memang ada di permukaan Mars --robot peneliti telah menemukan es. Juga ada bukti bahwa air mungkin masih merembes ke permukaan dari bawah tanah, kendati air itu segera hilang akibat cuaca dingin, asmosfir tipis Planet Merah tersebut.

Beberapa ilmuwan peneliti planet juga telah melihat apa yang boleh jadi merupakan tepi sungai raksasa dan laut --tapi sebagian bentuk itu juga dapat diperdebatkan dan diduga terbentuk oleh longsoran tanah kering. "Ini adalah bukti pertama yang tak meragukan mengenai garis pantai di permukaan Mars," kata Gaetano Di Achille, yang memimpin studi tersebut.

"Pengidentifikasian jalur pantai dan bukti ekologi yang menyertai memungkinkan kami menghitung ukuran dan volume danau itu, yang tampaknya terbentuk sekitar 3,4 juta tahun lalu," kata Di Achille dalam satu pernyataan.

Air adalah kunci bagi kehidupan dan para ilmuwan mencari dengan sia-sia bukti mengenai kehidupan, baik pada waktu lalu maupun sekarang, di Mars. Keberadaan air di planet itu juga dapat bermanfaat bagi peneylitian manusia pada masa depan.

"Di Bumi, delta dan danau adalah pengumpul yang sangat bagus dan pelestari tanda kehidupan masa lalu," kata Di Achille. "Jika kehidupan pernah ada di Mars, delta mungkin menjadi kuncil guna membuka rahasia biologi masa lalu di Mars," kata Di Achille.

"Bukan hanya penelitian ini membuktikan bahwa ada sistem danau yang lama hidup di Mars, tapi kita juga dapat melihat bahwa danau yang terbentuk setelah kondisi hangat, basah diduga telah hilang," kata asisten profesor, Brian Hynek.

Danau tersebut barangkali telah menguap atau membeku selama perbuahan iklim singkat, kata para peneliti itu. "Airnya diduga telah berubah menjadi uap.. Tak seorang pun mengetahui apa yang mengubah Mars dari planet yang hangat dan lembab menjadi seperti sekarang -- gurun beku tanpa udara." (Ant/OL-04)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar